Mengintip “Ruang Meet Up” di Percetakan Sarana Kata Grafika (Eskage)

Ruang kerja model kubikel atau bersekat perlahan mulai ditinggalkan. Konsep ruang kerja terbuka untuk menciptakan suasana nyaman menjadi pilihan saat ini. Solusi lain untuk membuang penat dan mendekatkan diri pada kerja-kerja kreativitas dan semangat kolaborasi.

Inilah yang diadopsi pada sebagian ruangan di kantor percetakan Sarana Kata Grafika (Eskage). Tepatnya sebuah ruang meet up baru berinterior kafe kekinian, dengan meja-meja dan lantai bermotif desain kayu. Adanya ruangan baru ini, kantor percetakan ini menjadi tidak selalu identik dengan bising bunyi suara mesin cetak.

Jumat, 08 November 2019, ruang ini baru saja diresmikan oleh Denny Indra, Direktur PT Sarana Kata Grafika. Beberapa relasi percetakan dari berbagai penerbit dan vendor pun diundang di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

Sekadar catatan, Eskage merupakan anak perusahaan Kelompok Agromedia yang mempekerjakan 150 karyawan. Untuk urusan pencetakan buku, belasan penerbit di bawah Kelompok Agromedia digarap secara profesional di Eskage. Di percetakan ini tidak saja mencetak buku. Berbagai jenis material untuk tujuan cetak, mulai untuk packaging, kalender, majalah, stationeri, dan materi promosi bisa dicetak di sini.

Terkait ruang baru ini, Denny Indra, mencoba berinvovasi dan menyulap bekas ruangan arsip menjadi ruang kafe dengan fasilitas wifi, free music, dan snack & beverages. “Ruang meet up untuk menerima tamu para pekerja buku, dan meeting. Sementara pada jam istirahat, ruangan ini juga dimanfaatkan karyawan Eskage sebagai ruangan makan bersama,” jelas Denny.

Ruangan ini bisa digunakan semacam ruang singgah para penulis dan penerbit sebelum melihat dan mengecek proses cetak buku. Ada penerbit yang manfaatkan untuk membuat bahan konten di timeline media sosial mereka. Semacam behind scene proses cetak buku, seperti pada proses buku KKN Di Desa Penari.

Lukito Adi Marianto, Direktur penerbit mediakita group, menanggapi tempat ini memang nyaman untuk tempat ngobrol, bekerja, atau menemani penulis saat book signing.

Proses book signing, biasa dilakukan penerbit sebagai salah satu agenda pre-order di toko buku daring. Eskage, memfasilitasi ruangan ini salah satunya untuk memudahkan penulis dalam proses tanda tangan. Sekadar gambaran biasanya proses ini dilakukan pada lembaran judul bagian dalam saat buku belum dijilid.

Tri Prasetyo (TP), dari penerbit Gradien Mediatama,menyambut positif kehadiran ruang meet up ini. Menurut TP, “Ini ide yang menarik dan top dari Denny, selain ada penambahan mesin cetak, ternyata “working space” enak buat nongkrong sekaligus kerja, mirip sebuah kafetaria.”

Berkunjung ke Eskage saat ini, menurut Purwadaksi Rahmat, Redaktur Pelaksana penerbit Agromedia, memang berbeda. Beberapa mesin baru tersedia membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan optimal. Soal ruang meet up pun menjadi lebih nyaman. “Desainnya kekinian, bisa menjadi tempat inspirasi kalau lelah menghampiri,” ucapnya. Sementara suasana mushola yang juga dibuat modern, tanpa mengurangi kenyamanan dan kekhusuan beribadah, tutupnya saat dijumpai pada launching ruangan ini.

Lokasi ruang meet up ini tidak jauh dari ruang percetakan. Suasananya nyaman dan santai layaknya sebuah kafetaria. Ruang ini cukup instagramable yang ada di sekitar area percetakan. Jika mau ngobrolin proyek cetakan atau melihat proses cetak silakan manfaatkan dan jangan ragu mengontak kami. (adib)

Suasana ruang meet up Eskage, asyik untuk nongkrong sembari bekerja.

Jeda sejenak sembari minum kopi di ruang meet up Eskage.
Denny Indra, Direktur Eskage, meet up bersama penerbit, dan H. Fulex, pimpinan Pondok Pesantren Modern El-Alamia, Bogor.

Post Author: adgroup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *