Sambangi Semarang, Festival Buku “Patjar Merah” Siap Digelar di Kawasan Kota Lama

Festival buku murah yang dinanti pecinta literasi ini akan digelar di kawasan Kota Lama, Semarang. Perayaan buku Patjar Merah akan berlangsung dari 29 November hingga 8 Desember 2019. Tepatnya, digelar di Soesmans Kantoor dan Monood Dhepius & Co.

Event literasi dan pasar buku ini masih muda, tetapi Patjar Merah langsung disambut dan direspon positif. Dua acara sebelumnya yang telah digelar di Jogjakarta dan Malang berlangsung ramai. Semarang menjadi kota ketiga yang akan disambangi festival ini.

Sejak awal pasar buku murah ini mengapresiasi ruang-ruang lama yang tidak terpakai. Saat digelar di Jogjakarta, acara ini menggunakan bekas gudang tua di bilangan Gedong Kuning. Saat di Malang, sebuah bioskop tua bernama Gunung Kelud dimanfaatkan. Nah, di Semarang ini sebuah kawasan gedung tua di Kota Lama dijadikan ajang.

Sekadar catatan, Soesmans Kantoor dan Monood Dhepius & Co. adalah bagian dari kawasan penting dari Kota Lama. Kota Semarang dikenal memiliki warisan kota tua yang menjadi bagian dari wisata sejarah. Banyak bangunan masa kolonial Belanda yang akan direvitalisasi. Kawasan ini oleh UNESCO pada 2020 akan ditetapkan menjadi takhta kota pusaka dunia.

Yak, yang penasaran dengan keadaan ruang-ruang dalam gedung tua di Kota Lama saat dibanjiri buku dari berbagai judul dan genre, silakan datang. Silakan nikmati sensasinya.  

Patjar Merah Candu bagi Pecinta Buku

Akses buku murah yang mudah didapat tentu bisa menjadi candu bagi pembaca buku. Pada saat harga-harga buku relatif mahal, event Patjar Merah bisa menjadi ruang “saluran” yang memadai bagi pecinta buku.

Tidak saja bagi para pecinta buku, ahli bahasa seperti Ivan Lanin pun mengakui event ini sebagai candu. Ivan pun sudah berjanji akan kembali berbagi pada diskusi dan lokakarya dalam festival ini.

Apa Kata Penulis dan Sastrawan?

Ini qoute dari Seno Gumira Ajidarma, sastrawan dan penulis, “Menurut saya patjarmerah adalah sebuah perlawanan. Perlawanan kepada pola-pola pameran buku yang monoton, kepada gedung yang mewah, dan nyaman, kepada buku yang mahal dan harganya tak terjangkau. Perlawanan sejenis ini harus banyak dan dilakukan beramai-ramai.”

Sementara itu, Puthut EA, Kepala Suku Mojok.co, mengutarakan, “Namanya jelas keren, ‘patjarmerah’, desainnya bagus. Namun, yang terpenting dalam pasar buku seperti ini adalah acaranya. Jangan sampai kualitas literasi acaranya tidak bagus. Nah, patjarmerah menjawab itu dengan baik, jadi antara jualan dengan konten yang ada di panggung dan lokakarya itu menarik semua. “

Bingung dengan agenda liburan menjelang akhir tahun? Datang saja traveling ke Kota Lama Semarang, sembari berburu buku murah dan berjumpa para pegiat literasi di Festival Patjar Merah. Catat tanggalnya dan jumpai para pakar yang menarik minatmu. Jangan lupa ttenteng tas untuk persiapan menampung belanjaan buku-buku yang kamu cari.

Yak, mulai sekarang silakan tandai tanggal di kalendermu ya, biar tidak kelewat. Sampai ketemu di Patjar Merah, guys!

Post Author: adgroup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *