Tepukan pundak dengan kata-kata menggugah semangat perlu dilakukan seorang kawan ketika melihat temannya sedang terpuruk. Alami dan ini bukan basa-basi. Sebab hal ini akan banyak memberikan kekuatan moral dan menumbuhkan secara psikis. Maka jangan ragu untuk mengucapkan kata-kata semua pasti ada jalan, jangan berhenti kawan!
Nah, jika saat ini guru-guru hanya bisa memotivasi siswa lewat kelas daring, maka siswa sekolah dan anak kuliahan diimbangi aktif mencari asupan gizi pengetahuan lewat buku-buku. Buku-buku motivasi penting disimak bagi yang sedang membutuhkan jawaban positif untuk pengembangan diri. Sebab kondisi putus asa dan stres, misalnya saat menghadapi pertemanan, cinta, keluarga, serta ujian di sekolah atau kuliah, bisa tersingkir lewat ragam prosa, cerita pendek, story telling, atau novel.
Buku-buku motivasi terbaik untuk siswa sekolah dan perguruan tinggi, bisa menjadi jalan untuk mengubah hidupmu lebih keras dalam belajar, bekerja, dan membangkitkan kepercayaan diri tanpa kehilangan asa.
Siswa tidak boleh berkecil hati jika mereka gagal atau tidak dapat memenuhi syarat dalam ujian kompetitif. Di masa-masa sulit seperti itu, seseorang yang dapat memotivasi mereka dan karenanya mengangkat kepercayaan diri mereka. Kata-kata positif nasihat dan dorongan memiliki kekuatan untuk mendorong siswa menuju arah yang benar. Dalam situasi bimbang, mereka perlu tetap fokus dan menemukan solusi lewat beberapa sumber motivasi.
Di sinilah buku-buku seperti Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, Hidup Apa Adanya, How To Respect Myself sangat dianggap sebagai sumber harapan terbaik untuk anak muda. Oleh karena itu, jika kamu merasa khawatir atau sedih karena beberapa kegagalan dalam hidup, pastikan untuk membaca buku-buku motivasi ini dan mulai lagi dengan catatan positif.
BACA JUGA: Banyak Baca Buku di Masa Pandemi itu Penting, Inilah Alasannya
Satu alasan lain buku motivasi perlu dibaca adalah efek menciptakan dampak positif pada hidup dan memperluas visi kehidupan. Kamu bisa mendapatkan kembali kepercayaan diri dan motivasi untuk melakukan yang lebih baik dalam hidup.
Mengonsumsi buku-buku berkonten inspiratif tidak hanya untuk meningkatkan harga diri, tetapi juga untuk membantu diri seseorang menjalani kehidupan yang lebih baik dan mengurangi kadar stres. Ada banyak penulis buku bestseller yang telah menyumbangkan tulisannya pada pembaca buku di Indonesia. Maka ketika saat ini kamu merasa rendah kepercayaan diri dan membutuhkan motivasi atau inspirasi dalam hidup, isilah dengan rujukan seperti buku-buku berikut ini.
Dua “Jika” karya Alvi Syahrin
Seri buku non fiksi dengan berawalan Jika karya penulis Alvi Syahrin, sedikit banyak akan memberikan pencerahan pada kamu yang mengalami keadaan cinta yang tertolak dan kegalauan menghadapi masa depan. Kedua judul buku Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dan Jika Kita Tidak Menjadi Apa-apa, disajikan dalam bentuk cerita-cerita pendek.
Dalam buku Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, akan membangunkan pembaca bahwa cinta bukanlah hal yang utama. Tidak perlu terlalu pasrah menjadi bucin. Sebab cinta yang sehat perlu diiringi dengan pikiran luas, hal ini akan menjadi alat yang tepat untuk kehidupanmu. Ada sisi kehidupan lain seperti edukasi di sekolah, kuliah, karir, keluarga, dan pertemanan yang menjadi sudut lain yang mesti kamu jejaki.
Sementara dalam buku Jika Kita Tidak Menjadi Apa-apa, banyak membicarakan harapan dan impian, Alvi Syahrin juga menuliskan qoute-qoute menggugah kesadaran banyak anak muda, misalnya qoute soal kuliah dan karir:
Jadi, aku ingin menambahkan: kuliah penting, tetapi tak menjamin kesuksesan seseorang. Namun, daripada tak melakukan apa-apa, mengapa tak memilih belajar dengan cara yang telah diakui? (hlm. 49)
Mereka yang sukses di usia muda—pasti ada alasan di balik itu. Pasti ada alasan mengapa mereka yang terpilih sukses di usia muda, bukan kita. (hlm. 176)
Dituliskan dalam sinopsis buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa, akan menemanimu selama perjalanan. Buku ini untukmu yang khawatir tentang masa depan. Tenang saja, kau tidak sedang diburu waktu. Bacalah tiap lembarnya dengan penuh kesadaran bahwa hidup adalah tentang sebaik-baiknya berusaha, jatuh lalu bangun lagi, dan tidak berhenti percaya bahwa segala perjuanganmu tidak akan sia-sia. Bukankah sebaiknya apa-apa yang fana tidak selayaknya membuatmu kecewa?
Tenang saja, pesan yang ditulis di kedua buku ini ditulis tanpa memberikan kesan menasehati.
BACA JUGA: Rahasia Menulis ala Sdavincii: Membaca untuk Hiburan, Menulis Bisa Mengikat Ilmu
Hidup Apa Adanya
Buku Hidup Apa Adanya memberikan notifikasi bagi kita semua khususnya para milennials agar tidak berulang dan solusi bagi yang sedang mencari makna…bahwa kebahagian diri tidak bisa diukur dengan material, angka, anggapan-anggapan orang. Maka tumbuh menjadi diri sendiri lebih tepat dari pada mengikuti omongan orang yang belum tentu pas untuk diaplikasikan pada hidupmu.
Nilai-nilai modern yang cenderung memprioritaskan hal material dan gaya hidup, memungkinkan seseorang keliru dalam memposisikan dirinya, bahkan dalam menilai orang lain. Seseorang akan lebih keren dan nampak sukses dengan ukuran-ukuran yang disematkan oleh modernisme.
Buku Hidup Apa Adanya membuka pikiran kita bahwa apa pun penilaian dan pendapat orang lain tidak akan memberikan pengaruh pada kehidupan kita, terutama tentang kebahagiaan. Menjadi diri sendiri dan menerima keadaan sesuai dengan porsi yang sesungguhnya akan membuat kita mensyukuri segala hal yang ada di hidup ini, sekecil apa pun itu.
Temukan serangkaian to-do-list dalam menjalani hidup penuh percaya diri, bisa kamu beli di sini.
How To Respect Myself (Seni Menghargai Diri Sendiri)
Di Korea Selatan buku ini menjadi bestseller dengan mencatat penjualan hingga 1 juta eksemplar. Ditulis oleh Yoo Hong Gyun. Dalam versi Bahasa Indonesia, diterbitkan oleh Transmedia. Isinya tentang masalah krisis kepercayaan diri pada diri anak muda.
Yoo Hong Gyun, memberikan langkah praktis bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dalam 24 latihan. Buku yang terbagi dari tujuh bagian ini memberikan perspektif hidup yang berbeda dan mulai mencintai diri sendiri apa adanya. Nah yang utama tak ada lagi kebimbangan dalam memutuskan segala hal dan terpengaruh pendapat atau penilaian orang lain.
Pada bagian pertama Yoo Hong Gyun, memberikan penanganan kesalahpahaman dan prasangka atas ‘harga-diri’ serta mengajak pembaca menyadari pentingnya kepercayaan diri dalam kehidupan. Sementara bab berikutnya, penulis memaparkan penanganan hubungan percintaan, relasi, dan perpisahan yang dapat menurunkan kepercayaan diri.
Bagian empat dan lima merupakan ‘panduan menangani emosi’. Dalam bagian-bagian ini disertakan tip dan trik menangani perasaan rendah diri, seperti membenci diri sendiri, depresi, dan kecemasan. Bagian enam dan tujuh memaparkan berbagai tip praktis, spesifik, dan efektif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Ayo baca buku-buku di atas, di saat pandemi ini. Olahraga dan jaga kesehatan dan tetap semangat!