
Jakarta, 26 Agustus 2025 – Dunia penerbitan tidak pernah lepas dari perubahan, baik dalam hal tren bacaan, cara distribusi, maupun strategi pemasaran. Menyadari pentingnya saling belajar dan berbagi pengalaman lintas negara, Kelompok Agromedia menerima kunjungan dari PTS Publishing House Malaysia. Kunjungan ini berlangsung di kantor Kelompok Agromedia yang berlokasi di Jalan Haji Montong No. 57, Jakarta Selatan, sejak pagi hingga sore hari.
Pertemuan ini menjadi ajang tukar pengalaman yang tidak hanya berfungsi sebagai silaturahmi, tetapi juga sebagai ruang pertukaran pengetahuan mengenai industri penerbitan. Berbagai topik dibicarakan, mulai dari proses editorial, pengelolaan naskah, percetakan, strategi distribusi, hingga peran media sosial dalam memperluas jangkauan literasi. Suasana pertemuan terasa hangat dan cair, karena kedua pihak sama-sama antusias untuk membuka diri dan berbagi praktik terbaik yang telah mereka jalankan di negaranya masing-masing.
Mohd Ikram, perwakilan dari PTS Publishing House Sdn Bhd, menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah memahami strategi pemasaran dan penjualan buku di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki pasar pembaca yang dinamis, terutama pada kategori buku anak muda, motivasi, dan agama. “Kami ingin mempelajari bagaimana penerbit di Indonesia berhasil mengembangkan pasar di segmen tersebut. Pengalaman ini tentu sangat berharga untuk kami terapkan dalam memperkuat pasar buku di Malaysia,” ujar Ikram.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan memperluas jaringan kerja sama dengan penerbit luar negeri. Hubungan yang terjalin melalui studi banding seperti ini dapat membuka peluang kolaborasi di masa depan, baik dalam bentuk penerbitan bersama, pertukaran penulis, maupun distribusi lintas negara. “Kami tidak hanya ingin belajar, tetapi juga ingin menjalin hubungan yang berkelanjutan. Industri penerbitan akan lebih maju bila ada kerja sama dan saling mendukung,” tambahnya.
Salah satu isu yang menarik perhatian adalah tren penjualan buku secara online yang semakin mendominasi dibandingkan penjualan offline di toko buku. PTS Publishing House, misalnya, aktif memanfaatkan kanal digital seperti TikTok Shop dan website resmi mereka untuk menjangkau pembaca yang lebih luas. Tren ini pun sejalan dengan pengalaman Kelompok Agromedia yang juga merasakan pergeseran pola konsumsi masyarakat. Pembahasan mengenai strategi digital ini menjadi bagian penting dalam diskusi, karena kedua belah pihak menyadari bahwa keberhasilan penerbitan tidak lagi hanya bergantung pada kualitas isi, tetapi juga pada cara menyampaikannya kepada pembaca di era digital.
Selain membicarakan strategi pemasaran, pertemuan ini juga menyinggung soal manajemen penulis dan pengembangan konten. Baik Agromedia maupun PTS Publishing House menghadapi tantangan yang mirip, yaitu bagaimana mengelola penulis agar tetap produktif dan mampu menghasilkan karya yang relevan dengan kebutuhan pasar. Pertukaran pandangan mengenai hal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan kedua pihak dalam membina hubungan dengan para penulis.
Kegiatan studi banding yang berlangsung sehari penuh ini pada akhirnya tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga membuka cakrawala baru mengenai potensi kerja sama antar penerbit. Diskusi santai yang diselingi suasana kekeluargaan memperlihatkan bahwa dunia penerbitan, meskipun berbeda negara, sesungguhnya memiliki semangat yang sama: menghadirkan karya berkualitas untuk pembaca dan mendukung perkembangan literasi.
Dengan berakhirnya kunjungan ini, Kelompok Agromedia dan PTS Publishing House sepakat untuk terus menjalin komunikasi. Harapannya, langkah kecil dari sebuah pertemuan sederhana ini bisa menjadi awal terbukanya kolaborasi yang lebih besar, baik dalam bentuk penerbitan bersama maupun program pengembangan literasi di kedua negara.



Foto: Tommy J