Liburan anak sekolah dan akhir tahun telah tiba. Diperkirakan hampir dua puluh hari liburan akhir semester. Namun kenyataannya, pandemi Covid-19 yang sudah sepuluh bulan lebih ini mengubah segalanya. Rekreasi ke luar kota menjadi pilihan yang berisiko tinggi. Lalu apa saja yang bisa menyalurkan kegiatan anak dan keluarga agar tidak bosan di rumah.
Mendekatkan anak dan keluarga rutin dengan gadget tentu saja bukan solusi. Memang untuk anak zaman now, urusan bermain gadget sepertinya tidak akan ada istilah bosan. Mereka bisa saja seharian bermain games, melihat YouTube, nampak tanpa lelah dan terus asyik dengan dunianya.
Namun hal ini bisa berefek buruk bagi kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Dilansir Kumparan, beberapa satu efek dari kecanduan gadget antara lain: tantrum, gangguan mata, kurang peka terhadap lingkungan, bahaya radiasi, dan penurunan perkembangan otak. Nah, ini perlu dihindari. Penggunaan gadget ditujukan sebagai alat bantu produktivitas. Gadget digunakan dengan tempo durasi berdasarkan kebutuhan serta alat pendokumentasian dan berbagi.
Seperti kita ketahui, salah satu sebab kejenuhan muncul karena berjumpa dengan rutinitas yang berulang. Maka buatlah aneka pilihan kegiatan yang menurut Anda dan keluarga seru dan asyik. Sebab jika anak-anak dan keluarga punya banyak pilihan kegiatan tentu mereka tidak akan bosan walaupun kegiatan itu bisa saja dilakukan di rumah. Berikut ini rekomendasi cara mengisi liburan dengan aman, kreatif, dan produktif.
Berkebun di Teras Rumah
Selama masa pandemi ini, berkebun menjadi kegiatan yang sedang nampaknya bertambah penggemarnya. Berawal sekadar memanfaatkan waktu dan hobi, urusan lahan terbatas tidak menjadi soal. Anak-anak pun bisa diajak ikut mengaduk media tanam, menanam benih tanaman di pot, dan menyiramnya.
Kegiatan ini pun berefek bagus bagi kesehatan keluarga. Tidak perlu lama durasinya, bisa bertahap dan sembari didokumentasikan serta diunggah ke media sosial. Nah, siapa tahu ada yang berminat memiliki koleksi tanaman Bunda di rumah. Inspirasi berkebun di rumah bisa disimak dalam buku ini.
Belajar Menyeduh Kopi
Bagi Bunda yang memiliki anak usia SMP nampaknya perlu juga dikenalkan kepada dunia kopi. Walaupun anak usia remaja mungkin belum terlalu suka dengan kopi, tidak salahnya mengenalkan mereka mengeduh kopi ala brewer. Para remaja biasanya lebih memilih paduan susu kopi dingin, daripada kopi jenis espresso.
Dunia sudah berubah, dulu remaja yang minum kopi sekadar ingin untuk dianggap lebih dewasa. Kini, menurut catatan Willy Sidewalk, penulis buku The Essentials Coffee Brewing, banyak remaja usia belasan yang mencoba belajar dan tertarik mempelajari kopi, bahkan ada yang mencoba membuka coffee roastery dan coffee shop di bawah usia 18 tahun.
Sebagai panduan praktis, buku Home Brewing Coffee dan The Essentials Coffee Brewing bisa menjadi koleksi dan investasi ilmu yang berharga. Kedua buku ini ditulis berdasarkan pengalaman tentang cara-cara menyeduh kopi dengan alat sederhana yang bisa dilakukan di rumah.
Mengikuti Kelas Online
Setidaknya ikuti kelas online, minimal seminggu sekali dengan disesuaikan waktu, minat, dan budget. Kelas online yang bisa mendukung bakat dan minat tentu akan mengasyikkan untuk dicoba. Banyak ilmu praktis dikenalkan para praktis dikenalkan para pakar berpengalaman. Sebagai contoh yang saat ini seperti kelas menulis, kelas marketing online, kelas pemrograman, kelas video editing, dan banyak lagi. Untuk anak-anak bisa dikenalkan robotik dan kelas koding untuk pemula. Selain untuk menambah ilmu, kelas online ini bisa untuk tujuan penambah komunitas yang sesuai minat.
Menonton Film
Buat daftar tontonan film sesuai minat minimal sehari satu film. Nontonnya di mana? Tentu saja cukup di rumah saja. Bisa dilakukan di smartphone, laptop, maupun dihubungkan ke LCD televisi. Kegiatan menonton akan membuatmu keluar dari kejenuhan di rumah. Saran ini bisa dipraktikkan juga untuk Anda yang kurang menyukai film. Nah, siapa tahu ada film-film yang menghibur dan menggugah wawasan kita, bisa film keluarga atau film drama.
Membaca Buku Fiksi
Bagi yang ingin me time, membaca novel mungkin lebih mirip seperti pilihan hiburan seperti menonton film. Bedanya cerita dan adegan kita simak dalam bentuk teks dan percakapan tulis. Banyak buku fiksi yang menarik dan terus. Pancing anak untuk mulai tertarik membaca satu cerita. Jika novel terlalu tebal, pilihlah cerita pendek. Sudah jamak diketahui sekali anak suka membaca, mereka akan ketagihan mencari cerita dalam buku lainnya.
Membacakan Dongeng untuk Anak
Kebiasaan membacakan dongeng untuk anak, bisa menjadikan pilihan menarik untuk merangsang kemampuan literasi anak di masa mendatang. Ya, sudah jamak, para orangtua yang mengenalkan banyak bacaan lewat dongeng, harapannya kelak anak-anaknya cenderung suka membaca buku. Kemampuan daya imajinasi, kreativitas pun tinggi, termasuk kosakatanya. Rujukan dongeng dan cerita bergambar bisa dikoleksi di link ini.
Olahraga
Masih juga jenuh di rumah? Coba bangun rutinitas jalan pagi minimal 30 menit ke luar rumah, hindari jalan-jalan yang ramai. Bagi yang suka bersepeda aktivitas ini bisa menjadi pilihan menarik untuk menyeimbangkan badan untuk terus bergerak dan mengeluarkan keringat. Nah, olahraga seperti skipping, push up, sit up, juga bisa dilakukan bagi yang sedang malas keluar rumah. Lakukan rutin dan rasakan bedanya sebelum melakukan agenda lain seperti bekerja di rumah. Jika ada sinar matahari, jangan lupa berjemur setelah pukul 9 pagi.
Memasak di Dapur
Pengenalan keterampilan memasak untuk anak, merupakan bagian dari keterampilan bertahan hidup. Life skill yang penting dan bisa menjadi kebiasaan bagus dari rumah.
Pilihlah resep-resep yang cocok untuk anak, mulai dari membuat burger, pizza, nasi goreng, atau menu rumahan lainnya yang tidak terlalu sulit dan eksekusi yang aman. Kegiatan mencoba resep masakan bisa juga untuk mendekatkan anak-anak serta mengenalkan makanan bersih yang berasal dari dapur rumah.
Eksplorasi Tempat Wisata
Ini pilihan terakhir yang tentu saja berisiko tinggi saat ini. Maka kenali wilayah yang termasuk zona merah dan ketat menjaga protocol kesehatan. Detik.com mendaftar ada 47 wilayah zona merah di Indonesia. Bagi keluarga yang berencana ke luar kota, sebaiknya pilih tempat wisata di luar zona merah di atas. Bagi yang tinggal di wilayah Jabotabek, masih ada celah di beberapa wilayah di Jawa Barat bisa menjadi pilihan. Mungkin di daerah mu ada tempat wisata yang aman untuk dikunjungi. Sebuah tempat ngadem antimainstream yang mungkin masih asri, seperti curug dan mata air.
Foto: Enrique Ortega Miranda on Unsplash