Inflasi, turunnya nilai mata uang, dan banyaknya kebutuhan hidup pada masa kini dan masa mendatang menjadi salah satu alasan penting untuk berinvestasi. Maka mindset dan literasi finansial perlu dikenalkan untuk para karyawan. Termasuk pekerja buku di Kelompok Agromedia.
Sebagai contoh, bagi sebagian besar orang untuk urusan pembiayaan pendidikan anak, mungkin kurang memikirkan dan menyiapkan diri sejak awal. Saat ini biaya kuliah per semester sangatlah mahal. Maka investasi sebenarnya perlu untuk semua orang, tentu disesuaikan dengan kemampuannya.
Demikian sambutan Hikmat Kurnia, founder Kelompok Agromedia dalam membuka seminar “Investasi dari Gaji Bulanan” Selasa (16/07/2019) di Kantor Penerbit, Jl. H. Montong No. 57, Jakarta Selatan.
Hikmat juga memberikan cerita yang inspiratif tentang investasi pendidikan anak-anaknya melalui upaya “menabung” dengan logam mulia dan Dinar. Lewat jenis investasi ini, dua anaknya berhasil bersekolah di Jerman.
Produk investasi sangatlah beragam. Bukan saja emas, tabungan, dan deposito. Masih ada jenis investasi lain seperti obligasi, saham, Reksadana, dan lainnya. Dalam perkembangan produk-produk investasi ini yang berinteraksi dengan “sistem online” hingga mudah diakses oleh masyarakat.
Kini investasi yang berkembang dengan ragam produk seperti saham dan Reksadana berkelindan dalam platform online, dalam ranah kategori fintech (financial technology) investment. Salah satunya dari InvestasiKita, sebuah agen penjualan Reksadana yang juga bertugas memberikan edukasi investasi kepada korporasi.
Dalam seminar ini hadir sebagai trainer, mewakili Investasikita, Susilawati S.Pd., M.M.CFP, Director Investasikita, Bapak Fajrin Noor, Managing Director Investasikita, Founder Investasikita, Ex-Founder BAREKSA, dan Adityo Nugroho, Senior Investment Specialist. Ketiga pembicara bergantian menyampaikan dasar-dasar literasi finansial, khususnya investasi jenis likuiditas. Materi yang disampaikan dari perbedaan beragam jenis investasi hingga alasan investasi Reksadana dirasa lebih cocok untuk karyawan.
Mengapa Reksadana aman? Setidaknya ada empat stake holder yang mengawasi kegiatan investasi ini, antara lain OJK (Otoritas Jasa Keuangan), manager investasi, agen penjualan (platform online), nasabah, dan bank kustodian (bank penyimpan uang nasabah).
Pilihan investasi Reksadana cocok dan aman untuk pemula seperti para karyawan yang sibuk. Lewat pilihan Reksadana, karyawan tidak perlu banyak memonitor dan melakukan analisis fundamental dan teknikal seperti halnya dalam melakukan trading saham.
Yang terpenting, sebelum memilih Reksadana, tentukan profil kemampuan untuk mengukur pilihan risiko, Perlu disegerakan dengan mempelajari plus-minus produk investasi yang dipilih. Yang terpenting didasari profil pilihan yang kuat untuk menentukan jenis investasi yang ingin ditarget.
Ada pun tips memilih Reksadana, pahami profil anda (mengenali tingkat risiko), menetapkan tujuan investasi, memilih produk Reksadana dengan track record yang baik, dan mengetahui manager investasi yang kompeten.
Diakhir kesempatan tersebut, Noviandi Riawan, ketua kopma (Koperasi Mitra Agromedia) coba menjajaki dan mempertimbangkan kerjasama investasi dana koperasi karyawan untuk “diputar” pada platform fintech Reksadana yang dikelola oleh InvestasiKita.
Acara seminar internal ini digelar oleh HRD Kelompok Agromedia bekerjasama dengan Investasikita, dihadiri para editor buku, sekretaris redaksi, marketing, bagian keuangan, dan pajak ini coba membuka wawasan literasi finansial khususnya produk investasi Reksadana.
Melalui seminar ini, mindset investasi menjadi bukan melulu milik para pemodal atau spekulan, namun karyawan pun bisa berinvestasi, bahkan bisa dimulai dari Rp100.000,- Dengan cara yang relatif aman, mudah, melalui pilihan Reksadana.
Sementara paparan yang tidak kalah menarik adalah soal investasi solar sell, listrik tenaga matahari untuk efisiensi dan investasi penggunaan listrik jangka panjang, disampaikan oleh David. Berhemat listrik dengan tenaga matahari, bahkan kemungkinan menjual kelebihan listrik kepada PLN. David adalah Founder WBA Energy, Commissioner Wakatobi Power Plant, System Expert SMA Germany, Solar Academy Unv. Indonesia Development. Investasi cerdas dan untuk mengurangi dampak CO2, dengan tenaga listrik terbarukan.